Alhamdulillah, segala puji hanya milik
Allah Ta’ala. Rabb semesta alam. Shalawat serta salam semoga senantiasa
tercurah kepada Nabi Muhammad, keluarganya serta para sahabatnya nan
mulia.
Berbagai sisi coba saya benahi. Meski dengan upaya tersebut, masih
terasa banyak kekurangan yang perlu disempurnakan. Namun, seiring
dengan tingkat kebutuhan umat yang sedemikian besar terhadap ilmu dan
informasi dakwah, maka dengan tawakal kepada Allah Ta’ala kami luncurkan goblogdakwahislam.blogspot.com ke hadapan pemirsa.
Di
tengah berkelebatnya fitnah, percikan syubuhat dan syahwat bertebaran di
mana-mana, tak sedikit manusia yang terseret meniti jalan batil. Mereka
terseok dalam kegelapan. Tanpa bimbingan ilmu, mereka jatuh tersungkur
memperhamba hawa nafsunya. Tindak tanduknya tak mencerminkan sebagai
seorang hamba yang takut kepada Al-Khaliq.
Dalam suasana semacam itu, memberi bimbingan kepada umat adalah sesuatu yang teramat urgen. Di atas kerangka itulah goblogdakwahislam.blogspot.com berupaya berkiprah untuk turut memberi arahan. goblogdakwahislam.blogspot.com
berupaya menebar kebajikan dengan manhaj yang jelas tegas, manhaj
salafu ash-shalih. Sebab, tidaklah akan menjadi baik keadaan umat ini
kecuali dengan mengikuti apa yang telah dilakukan oleh orang-orang
terdahulu (salafus ash-shalih).
Manhaj salaf adalah sebuah metodologi
memahami Islam. Metodologi yang merujuk kepada apa yang dibawa oleh para
sahabat, tabi’in dan tabi’ut tabi’in. Tiga generasi inilah yang telah
dinyatakan sebagai generasi terbaik oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa salla. Dalam sebuah hadits dari Abu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu,
Rasulullah pernah bersabda (artinya):
“Sebaik-baik manusia adalah pada kurunku. Kemudian orang-orang yang berikutnya, lantas orang-orang yang berikutnya.” (HR. Al-Bukhari).
Tentu, tiadalah yang kami harap dari
upaya ini kecuali mengharap wajah-Nya semata. Semoga bulir-bulir
kebajikan yang kami tebar bisa menjadi penentu arah dalam meniti
kehidupan. Bisa menjadi tali kendali dalam mengarungi dunia nan sarat
syubuhat dan syahwat. Bisa menjadi setitik cahaya di tengah fitnah nan
menggulita, sulit terlihat bagai semut hitam berjalan di seonggok batu
legam di tengah malam nan gulita.
Mudah-mudahan Allah Ta’ala menerima amal
usaha kami ini sebagai amal shalih. Atas segala keterbatasan dan
kekurangan yang ada, tentu kami memohon maaf. Tiada gading yang tak
retak. Sesungguhnya, manusia dicipta dalam keadaan serba memiliki
keterbatasan. Manusia bersifat lemah. Wallahu ‘a’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar